Tahun 2011
Mulai berburu tiket mudik uda bukan h-lebaran tapi beberapa bulan sebelum lebaran.Entah kenapa setiap mendekati lebaran tiket-tiket mudik (pesawat/kereta api) harganya selalu menjulang tinggi, bahkan setinggi langit. Tahun 2011 uda tinggal di kosan baru di daerah Galur,Senen. Menemukan teman kosan yang berasal dari daerah yang berdekatan (Jawa Timur). Bertiga kita mudik bareng dengan naek Batavia yang harganya agak miring untuk ukuran harga lebaran.Gw, em sama mbak yenni abis shubuh kita cuss ke bandara,seru juga nih mudik ada temennya jadi ga bengong di jalan.Em tinggal di surabaya jadi dari bandara tinggal ngesot juga uda nyampe 😛 . Mbak yenni di tulungagung dan gw di mojokerto, jadi dari bandara naek bus damri ke terminal bungurasih dan naek bus arah tulungagung, gw turun di mojokerto dan lanjut duduk manis di atas becak 😀
Tahun 2012
Kali ini pesertanya berkurang satu, ya dikarenakan tugas  negara kantor em harus hijrah ke Oslo untuk 3 tahun kedepan.Tinggal berdua dengan mbak yenni.Namanya juga rejeki dapet tiket promo Garuda yang super murce,ya iyalah belinya aja hampir 5 bulan sebelum lebaran. Tapi tak apa, yang penting aku puass
Tahun 2013
Kehilangan personel lagi karena mbak yenni harus bertugas ke Bandarseribegawan untuk 3 tahun. Memutuskan untuk lebaran di ibukota saja bersama suami tercinta. Menikmati lebaran di tanah rantau.Eh berarti harus nyiapin kue lebaran ya, eh itu gimana yaa,eh apa minta kirim dari rumah aja, eh apa pulang aja yaa. eh labil amat sih 😛